Baca selengkapnya

Bisnis Jambu Air Berkembang Di Demak Dalam Tinjauan Sejarah Dan Ekonomi

Bisnis Jambu Air berkembang di Demak dalam tinjauan sejarah dan ekonomi –Tanaman  jambu air atau yang lebih dikenal dengan istilah Syzygium aqueum dari bahasa lain berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia tercinta, sudah tersebar ke Malaysia, dan pulau-pulau di Pasifik. Ada Dua kecamatan sebagai sentra produksi dan pemasaran jambu air King Rose yaitu Kecamatan Namorambe dan Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Desa Betokan, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah yang merupakan sentra jambu air Merah Delima tepatnya di Negara Indonesia. Berbagai varietas jambu air yang rasa manis berbeda, memiliki keragaman dalam penampilan, dan keragaman ukuran buah. Beberapa jenis jambu air manis diantaranya adalah varietas Lilin, King Rose, Apple Rose, Cincalo, Madura, Citra, Bangkok, Semarang,  Merah Delima, dan Kaget, Jambu Air Madu Deli, Jambu Air Madu, Jambu Air Citra, Pupuk Jambu Air Cepat Berbuah, Budidaya Jambu Air, Jambu Madu Merah, Jambu Citra Jumbo, Jambu Madu Deli Hijau, Jambu Deli Madu, Harga Jambu Madu dll. Varietas jambu air yang tergolong ke dalam jenis jambu air masam adalah jambu kancing yang dikenal ada dua macam, yaitu jambu air Kancing Merah dan Kancing Putih. 

WA 0857-4892-5393 (Isat) Bisnis Jambu Air Berkembang Di Demak Dalam Tinjauan Sejarah Dan Ekonomi
Bisnis Jambu Air Berkembang Di Demak Dalam Tinjauan Sejarah Dan Ekonomi


Tanaman jambu air ini merupakan salah satu keanekaragaman tanaman khas dimiliki Indonesia yang memberikan manfaat dalam dunia kesehatan khususnya. Tanaman jambu air dapat digunakan untuk obat alami yang berperan dalam menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat. Senyawa kimia yang paling banyak ditemukan pada daun Jambu Air atau Syzygium aqueum yaitu flavonoid, fenolik, dan tannin sebagai antimikroba dan senyawa hexahydroxyflavone, Myricetin, vitamin C, senyawa 2',4'-dihidroksi-6-metoksi-3, 5–dimetilkalkon, senyawa 4-hidroksibenzaldehid, myricetin- 3-O-ramnosid, europetin-3-O-ramnosid, floretin, myrigalon-G, dan myrigalon-B yang mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antioksidan, antikanker, antidiabetes, dan antihiperglikemik. 

Produksi Jambu Air Black Diamond, Jambu Black Kingkong, Tabulampot Jambu Air, Jambu Madu Deli Jumbo, Pupuk Jambu Air, Jambu King Rose, Jambu Air Citra Jumbo, Jambu Air Deli, Jambu Madu Deli Merah, Budidaya Jambu Air Madu jambu air di provinsi Jawa Barat pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010, begitu juga produksi jambu air di Demak mulai eningkat dengan pesat. Tetapi data pusat statistik (2017), produksi jambu air pada tahun 2016 menurun yaitu 12.880 t dibandingkan dengan pada tahun 2015 yaitu 14.366 t.


WA 0857-4892-5393 (Isat) Bisnis Jambu Air Berkembang Di Demak Dalam Tinjauan Sejarah Dan Ekonomi
WA 0857-4892-5393 (Isat) Bisnis Jambu Air Berkembang Di Demak Dalam Tinjauan Sejarah Dan Ekonomi


Jambu air sanagt diminati masyarakat karena memiliki keunggulan rasa sangat manis, daging buahnya tebal dan berbiji, buah tanpa biji atau buah partenokarpi terbentuk tanpa melalui proses polinasi dan fertilisasi untuk membentuk buah.  Partenokarpi bagus untuk peningkatan kualitas dan produktivitas buah,  kurang menguntungkan bagi program produksi benih atau biji. 

Jambu air terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan. Jambu air dikategorikan salah satu jenis buah potensial yang belum banyak pembudidayaanya untuk tujuan komersial pada tahun lalu, tapi sekrang di Demak sudah banyak untuk tujuan Komersial karena hasilnya yang menggiurkan. Jambu air yang dibudidayakan oleh masyarakat bermacam-macam jenisnya. Jambu air yang dibudidayakan oleh masyarakat dikelompokkan dua jenis yaitu jambu air manis yang banyak di budidayakan oleh masyarakat Demak dan jambu air masam dimana kedua  kelompok tersebut masing-masing memiliki banyak jenis. 

Indole Butyric Acid (IBA) adalah hormon sintetis tanaman yang tidak terbentuk secara alami, dari golongan auksin  yang dapat dimanfaatkan untuk bahan dalam perakaran produk tanaman dalam perbanyakan tanaman komersial. Konsentrasi IBA  berpengaruh positif terhadap pertumbuhan akar pada stek batang tanaman yang meliputi persentase stek yang berakar, panjang akar, dan biomassa akar. Setelah mencapai kondisi optimal selanjutnya akan turun akibat penambahan konsentrasi IBA.  Indole Butyric Acid  (IBA)  dapat menjadi  salah satu  ZPT  untuk perakaran  tanaman  dan digunakan untuk perbanyakan vegetatif  tanaman dari pemotongan batang, secara alami dikendalikan oleh hormon di dalam tanaman. Berbeda dengan Asam absisat (ABA) yang merupakan senyawa yang mengendalikan proses aklimatisasi tanaman pada kondisi kekeringan, hormon pengendali stres dalam tanaman  yang memiliki fungsi ganda  dan  menginduksi gen-gen yang mengatur perlindungan terhadap cekaman air serta memacu penutupan stomata daun, sedangkan NAA  (α-naphthaleneacetic acid)  merupakan kelompok hormon auksin yang dapat merangsang pembelahan dan pembesaran serta menyebabkan pertumbuhan pucuk-pucuk baru. 

Pemberian  IBA  terhadap stek  untuk membantu pertumbuhan  akar.  Indole Butyric Acid  (IBA)  dapat berperan mendorong perakaran adventif  dan merangsang pembentangan sel,  mendorong perpanjangan sel, pembelahan sel,  pembesaran sel, diferensiasi jaringan, dan pembentukan akar. 

Indole Butyric Acid (IBA) diberikan pada tanaman jarak pagar (Jatropha curcas  L.) berpengaruh  baik untuk  jumlah akar,  berat  basah,  dan berat kering, sehingga dapat dikatakan IBA dapat meningkatkan pertumbuhan stek  tanaman. 

Pemberian IBA memberikan pengaruh  yang baik  terhadap tinggi tanaman wani ngumpen bali (Mangifera caesia  Jack).  Interaksi antara IBA  dengan  media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan unsur hara  Nitrogen (N) daun.

Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) IBA menghasilkan jumlah tunas stek tanaman cendana (Santalum album) yang banyak yaitu 23 tunas pada konsentrasi 300 ppm.  Pemberian  IBA  dengan  perendaman menghasilkan rata-rata awal tumbuhnya tunas yang cepat yaitu pada hari ke 31, rata-rata jumlah tunas yang banyak yaitu 18 tunas dan persentase hidup yang besar yaitu 66,67% (Suparis, 2014). Pemberian IBA yang  lama perendaman 2 jam berpengaruh positif dalam merangsang perakaran stek Meranti Putih (Shorea montigena), sehingga proses perakaran menjadi lebih cepat. 

Stek merupakan salah satu metode pembibitan secara vegetatif yang mudah mendapatkan bahannya. Stek dilakukan untuk menumbuhkan potongan tanaman yang ditanam, sehingga menjadi tanaman baru. Ada beberapa keuntungan yang didapat tanaman yang berasal dari bibit stek adalah tanaman hasil stek dapat ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal karena tanaman hasil stek tidak mempunyai  akar tunggang. Perbanyakan tanaman dengan stek merupakan cara perbanyakan yang praktis yang mudah dilakukan,  karena  stek dapat dikerjakan dengan cepat dan murah dan sifat tanaman baru yang persis sama dengan induknya terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna, dan rasanya.

Perbanyakan melalui stek dilakukan hanya pada tanaman buah tertentu, padahal semua tanaman buah mempunyai potensi untuk diperbanyak melalui stek termasuk melakukan stek pada tanaman jambu air. Keberhasilan stek jambu air akan maksimal jika diberikan perlakuan pemberian sungkup.

Keberhasilan stek batang dipengaruhi oleh faktor bahan stek, cara pengerjaan (pemberian ZPT  dan media tanam)  dan kondisi lingkungan selama penyetekan. Penggunaan stek batang  lebih praktis dan mempunyai banyak keuntungan dan menjanjikan karena bahan stek tersedia lebih banyak, mudah diperoleh, murah, dan waktu pengambilan lebih cepat. Pemilihan media stek yang tepat akan berpengaruh besar terhadap kualitas stek batang yang dihasilkan. Produksi skala besar, sifat fisik media lebih diutamakan daripada sifat kimianya. 

Salah satu usaha untuk meningkatkan persentase pertumbuhan stek ialah dengan menggunakan jenis hormon IBA yang merupakan jenis hormon yang digunakan untuk merangsang pembentukan akar. Hormon IBA digunakan karena perbanyakan stek mempunyai beberapa kendala, yaitu zat tumbuh di dalam tanaman berbeda pada berbagai varietas dan bagian batang  sehingga pertumbuhan stek tidak seragam. Indole Butyric Acid (IBA) memiliki kandungan kimia yang lebih stabil dan daya kerjanya lebih lama sehingga dapat memacu pembentukan akar.  Indole Butyric Acid  (IBA) yang diberikan pada stek tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangan tunas. 

Tanaman jambu air varietas  Lilin,  King Rose  dan  Apple  Rose  dapat beradaptasi baik untuk dibudidayakan dengan iklim Indonesia. Usaha tani jambu air di Indonesia  telah mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pengembangan lahan jambu air yang semakin meningkat akan tetapi hasil panen yang tidak meningkat signifikan disebabkan salah satunya pertumbuhan yang kurang baik. Diperlukan pengelolaan pertanian yang terpadu. Upaya meningkatkan hasil panen menggunakan varietas yang memiliki sifat yang baik  untuk pertumbuhan jambu air  yang baik sehingga hasil panen diharapkan akan terus meningkat.

Pemanfaatan jambu air varietas Lilin, King Rose, dan Apple Rose dimaksudkan untuk mengetahui dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh varietas jambu air. Karakter dari varietas dapat mengahasilkan perbedaan pertumbuhan contohnya yaitu tinggi, tepi daun dan jarak antar tulang daun. Kemiripan morfologi tumbuhan yang berkerabat dekat  berdasarkan varietas, menimbulkan proses fisiologis yang mirip dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Sudah sedikit banyak diuratakan tentang Jambu ari sebagiamana di atas. Jambu Air yang sudah kita ketahui banyak ditanam dan dijadikan peluang bisnis masyarakat demak perlu kita perjelas bagaimana perkembangan Jambu Air di Demak. Kabupaten Demak itu sendiri merupakan kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian utara dan merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan  kota Semarang sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian di Jawa Tengah sehingga sangat potensial sebagai daerah penyangga roda perekonomian Jawa Tengah. Kabupaten Demak memiliki sejarah panjang sebagai kerajaan Islam di pulau Jawa. Sehingga, hal yang paling terkenal dari Demak adalah peninggalan sejarah Islam yang berupa Masjid Agung Demak dan Makam Raden Patah serta Makan Sunan Kalijaga. Selain itu, sekarang ini Demak mulai dikenal dengan komoditas buah yang sangat potensial, yaitu belimbing dan jambu air. Komoditas kedua menjadikan Demak lebih terkenal. Kekhasan dari jambu air ini adalah rasa manis dan buahnya tebal.

Demak merupakan sentra utama jambu air merah delima atau Syzygium Aqueum di Indonesia. Dalam berbagai literatur disebutkan, jambu air merah  delima tumbuh di dataran rendah hingga sedang (100-600 meter dpl). Jadi cocok ditanam di daerah-daerah sepanjang pesisir utara Jawa. Jambu air Demak banyak dibudidayakan di beberapa tempat di Kabupaten Demak terutama di Kelurahan Betokan . Indriana (2011) menunjukkan berdasarkan data Jawa Tengah dalam angka bahwa produksi jambu air di Demak memiliki urutan pertama sebagai kabupaten yang memproduksi jambu air. Pada periode tahun 2006-2009 produksi jambu air terus mengalami peningkatan. Kabupaten Demak merupakan daerah yang sesuai untuk pengembangan jambu air dibanding dengan daerah-daerah lain. Banyak konsumen lebih menyukai produk-produk jambu air terutama jambu merah delima yang dihasilkan di kabupaten Demak karena memiliki kualitas lebih bagus dan rasa yang khas dibandingkan jambu air dari kabupaten lain di Jawa Tengah khususnya.

Tanaman buah jambu air merah delima pertama kali dikembangkan oleh Karmono, warga Kelurahan Betokan Kecamatan Demak Kota. Karmono pun dinominasikan sebagai Sang Penemu Danamon Award 2011. Seperti diketahui, jambu delima yang pertama kali dikembangkan Karmono awalnya hanya terdapat di Kelurahan Betokan. Namun kini petani di Desa Tempuran dan Desa Singorejo Kecamatan Demak Kota, serta petani desa-desa lain di Kecamatan Bonang, Wedung, Wonosalam, Dempet, Karanganyar, Karangtengah dan Kecamatan Sayung, sudah menjadikan budidaya jambu delima sebagai sandaran hidup. 

Dalam perkembangannya, kini Kecamatan Wonosalam menjadi lokasi tanam jambu air dan buah blimbing terbaik. Hal ini muncul ketika produk dua buah khas Demak tersebut dilombakan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Demak menggelar kompetisi hasil tanam buah jambu air dan blimbing di halaman Setda Demak di akhir tahun 2012. Sebanyak 43 petani buah sekabupaten Demak, mengikuti lomba tersebut. Seluruh rasa, warna dan tekstur buah sangat layak untuk pasaran ekpor. Hasilnya, produk dari kecamatan Wonosalam dominan menjadi pemenang lomba. 

Pertiwi (2012) menjelaskan bahwa jambu air Merah Delima adalah varietas unggul asli Demak dan merupakan komoditas buah unggulan daerah. Kesesuaian iklim, topografi dan sifat fisika -kimia tanah di Demak menjadikan tanaman jambu air dapat tumbuh dan berproduksi lebih dari dua kali per tahun dengan penampilan fisik buah menarik yaitu warna merah mengkilat, berukuran besar, rasa manis, renyah dan bernilai ekonomi tinggi. Namun, penelitian tentang jambu air masih sangat terbatas dibandingkan dengan komoditas buah unggul lainnya. Karena keunggulan sifatnya itu, maka pada 26 Desember 2005 jambu air tersebut ditetapkan menjadi varietas unggul asli Demak berdasarkan SK Menteri Pertanian No.512/Kpts/SR.120/12/2005 dengan nama varietas Jambu Air Merah Delima. Berdasarkan ciri-ciri buahnya, maka jambu air Merah Delima termasuk dalam species Syzygium samarangense (Blume.) Merr & Perry.

Penelitian ini ditujukan untuk memahami perkembangan jambu Demak  (jambu Merah Delima dan Citra) sehingga dapat diketahui secara lebih detail. Uraian di atas memberikan gambaran bahwa jambu Demak memiliki perkembangan yang sangat cepat. Muncul di awal tahun 1990an seperti yang dituturkan oleh Karmono, kini  menjadi komoditas unggul dan dikembangkan menjadi komoditas jambu air lainnya, seperti jambu Citra dan akhirnya mampu “menyingkirkan” buah belimbing yang telah terlebih dahulu dikenal dan menjadi ikon kota Demak. Berawal dari daerah Demak Kota, khususnya di Betokan, kini jambu Demak telah banyak dibudidayakan di berbagai kecamatan lainnya seperti Wonosalam, Bonang, dan lain-lainnya.

Tinjauan ekonomi terhadap perkembangan jambu Demak juga diperlukan untuk memahami strategi pengembangan yang lebih optimal guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Pertanian Kabupaten Demak (2009) dalam Kurniawati (2010) berpendapat bahwa prospek pasar jambu air merah delima dan belimbing dari Kabupaten Demak cukup terbuka lebar, mengingat meningkatnya permintaan pasar akan buah-buah tersebut khususnya sebagai oleh-oleh khas yang dibeli setelah berwisata. Potensi ini dikembangkan Pemerintah Daerah dengan membuat sentra agribisnis buah belimbing dan jambu merah delima di Desa Betokan dan Tempuran, Kecamatan Demak. Sentra agribisnis yang ada berupa perkebunan milik warga-warga desa dengan pengolahan cukup baik dan berproduktifitas  serta  rumah-rumah warga yang  mempunyai ciri khas. Dengan demikian, akan dapat menunjang pariwisata Kabupaten Demak yang masih bertumpu pada rangkaian wisata religi yaitu Masjid Agung Demak dan Makam Kadilangu.